Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang :
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang diresmikan oleh Presiden Ke-5 Republik Indonesia oleh Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri pada tanggal 17 Juni 2014 di bangun diatas lahan dengan lokasirumah sakit tidak jauh dari Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang yaitu tepatnya di sebelah timur terminal Landungsari.
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang diresmikan oleh Presiden Ke-5 Republik Indonesia oleh Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri pada tanggal 17 Juni 2014 di bangun diatas lahan dengan lokasirumah sakit tidak jauh dari Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang yaitu tepatnya di sebelah timur terminal Landungsari.
Sejarah
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah
Malang mulai dibangun pada tahun 2009. Proses pembangunannya
dilaksanakan setelah mendapatkan ijin mendirikan bangunan (IMB) dari
Pemerintah Kabupaten Malang melalui unit pelayanan terpadu perizinan
Nomor : 180/05989/IMB/421.302/2009. Pada bulan Oktober 2012 RS UMM
mendapatkan izin Mendirikan Rumah Sakit dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Malang dengan Nomor : 503.1/83/421.103/2012. Kemudian pada tanggal 20
Juni 2013 RS Universitas Muhammadiyah Malang mendapatkan Ijin
Operasional Rumah Sakit Sementara dengan Nomor :
180/0006/IORS/421.302/2013.
Rumah sakit Universitas Muhammadiyah
Malang diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2013 bertepatan dengan hari
kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68. Rumah sakit ini merupakan
sarana penunjang pendidikan dan merupakan salah satu profit center dari
Universitas Muhammadiyah Malang. Lokasi rumah sakit tidak jauh dari
Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang yaitu tepatnya di sebelah timur
terminal Landungsari. Berdiri diatas tanah seluas 9 hektare dan
memiliki bangunan utama setinggi 6 lantai dan beberapa bangunan gedung
penunjang setinggi 5 lantai dan gedung rawat inap setinggi 3 lantai.
Bentuk bangunan yang megah dan mewah dengan ciri khas arsitektur
tiongkok, menjadikan RS Universitas Muhammadiyah Malang ini mudah
dikenali.
Berdiri
diatas tanah seluas 9 hektare dan memiliki bangunan utama setinggi 6
lantai dan beberapa bangunan gedung penunjang setinggi 5 lantai dan
gedung rawat inap setinggi 3 lantai. Bentuk bangunan yang megah dan
tertata rapi dengan ciri khas arsitektur tiongkok, menjadikan RS
Universitas Muhammadiyah Malang ini mudah dikenali oleh segala lapisan
masyarakat. Keberadaan RS UMM merupakan bagian dari layanan kesehatan
berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pasien.
Mengusung motto “pelayananku, pengabdianku” mendorong RS UMM agar terus
dan terus belajar meningkatkan layanan yang memuaskan masyarakat.
Masjid bernuansa Tiongkok ini terletak satu lokasi dengan Rumah Sakit
Umum UMM yang lebih detailnya berlokasi di Jl. Tlogomas, sekitar 500
meter dari kampus III Universitas Muhammadiyah Malang. Masjid ini
benar-benar unik dan istimewa karena tidak dibangun oleh muslim tionghoa
atau semacamnya, namun masjid ini di bangun oleh Universitas
Muhammadiyah sendiri sesuai dengan namanya yang diambil dri salah satu
pelopor muhammadiyah.
Karena
menurut rektor UMM, Dr. Muhadjir Effendy, MAP membangun moral jauh
lebih penting daripada membangun fisik maka pembangunan masjid ini
merupakan sarana pendekatan masyarakat terhadap Rumah Sakit Umum
Universitas Muhammadiyah sendiri. Beliau berharap agar keberadaan masjid
ini akan menjadi fasilitas untuk mendekatkan rumah sakit dengan
masyarakat. Masjid
Bedjo berbeda dengan masjid-masjid milik UMM lainnya. Arsitekturnya
bergaya Oriental negeri Tiongkok. “Gaya ini juga digunakan untuk bentuk
bangunan Rumah Sakit UMM,” kata Muhadjir.
Tentang filosofi masjid ini dibangun lebih
dulu sebelum pembangunan Rumah Sakit selesai, rektor beralasan,
membangun masjid lebih penting daripada bangunan Rumah Sakitnya sendiri.
Ini bermakna bangunan spiritual didahulukan daripada fisik. Selain itu,
dengan adanya masjid di kawasan pembangunan Rumah Sakit bisa
dimanfaatkan oleh tukang dan masyarakat sekitar.
Sedangkan alasan dipilihnya nama KHM Bedjo
karena tokoh satu ini memiliki kaitan sejarah sangat erat dengan
Muhammadiyah dan UMM. Kyai Bedjo adalah muballigh yang memiliki ilmu
agama sangat tinggi dan pernah menjadi pimpinan Muhammadiyah Malang
serta sebagai dewan pengawas dan komisaris UMM. Kiprahnya di
Muhammadiyah diakui hingga tingkat nasional.
Dalam buku Siapa & Siapa 50 Tokoh
Muhammadiyah Jawa Timur (2007), disebutkan dalam berdakwah KHM Bedjo
tidak hanya di mimbar-mimbar masjid, tetapi juga di sekolah, kampus dan
radio serta tulisan di media massa. “Salah satu tulisannya ‘Islam
Sontoloyo’ di Suara Muhammadiyah sempat membuat majalah itu dibreidel
oleh presiden Soekarno,” sebut buku tersebut.
Nama KHM Bedjo untuk masjid baru UMM
nampaknya dimaksudkan untuk membangkitkan semangat keteladanan Kyai
Bedjo tersebut. Tak sekedar ilmuwan keagamaan, Kyai Bedjo juga aktivis
yang kritis.Sementara itu, selain meresmikan masjid KHM Bedjo ditempat
yang sama Din juga dijadwalkan meresmikan Panti Asuhan dan
Pesantren Muhammadiyah Gondanglegi Kabupaten
Malang. Tanah seluas 1,5 hektar dan bagunan panti asuhan tersebut
merupakan wakaf keluarga H. Moedhar Syah dan HA Djauhar Arifin dari
Gresik. Pengusaha dan pemilik PT Polowijo Gosari itu memang kelahiran
Gondanglegi. Acara tersebut dilangsungkan di tempat yang sama dan
undangan bisa menyaksikan tayangan profil panti asuhan tersebut lewat
layar televisi.
Dipilihnya arsitektur Tiongkok dengan tiga lapis atap masjid, menandakan
bahwa UMM bersifat terbuka, plural dan bisa belajar dari mana saja,
termasuk ke negeri China. Tiga lapis atap yang mirip masjid Muhammad
Cheng Ho Pasuruan itu, menandakan kekuatan Iman, Islam dan Ihsan. Masjid
Kyai Bedjo memiliki struktur bangunan yang khas. Gaya arsitekturnya
meniru gaya Tionghoa, yang mengingatkan kita pada bentuk bangunan masjid
Muhammad Cheng Ho di Pasuruan. Filosofi yang hendak dibangun dari
bentuk bangunan itu, diambil dari anjuran Islam untuk mencari ilmu
hingga ke negeri Cina. Dengan demikian, siapapun yang melihat dan
berkunjung di masjid itu diharapkan bisa terinspirasi hadis nabi
‘tuntutan ilmu sampai ke Cina.
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar